Selasa, 07 Februari 2012

Kasih Sayang Seorang Ibu

Diposting oleh Fenryka Antami di 06.27
Kasih sayang Ibu tiada tara Tiada bandinganya Tak terhinga sepanjang Masa, Benarlah kata Pepatah Bahwa kasih Sayang anak sepanajang galah Tapi kasih sayang Ibu sepanjang Masa, Ibu alangkah Mulianya dirimu, Betapa cintanya hatiku.
·         Kasih Sayang Ibu Tak Terhitung
Bayangkanlah kawan betapa Besarnya jasa-jasa Orang yang telah melahirkan kita kedunia,Berapa besar perjuanganya untuk mengeluarkan kita dari Perutnya Peluh dan rasa sakit Tak diHiraukannya asalkan Bayi dalam Perutnya bisa keluar dengan selamat Tanpa cacat sedikitpun, Ingatlah saat Kita Baru saja Menjelma diDunia,Saat kita menangis..
Ia yang masih menahan sakit tak terhingga bukanlah Obat yang ia minta bukanlah dirinya yang Ia tanya Melainkan "Bagai mana anakku, Bagai mana keadaanya, Ia baik-baik sajakan", MasyaAllah Ibu alangkah Besar rasa Kasih sayangmu, sungguh aku Telah durhaka jika Melawan Kata-katamu..
Ingatlah saat Kita masih disuapkan makan Kita Ia dengan sabar Dan penuh perhatian memberi kita makan sedikit demi sedikit walau kadang kita Menangis karena Kurang enak,
Ingatlah saat Kita Ngompol dan Buarng air besar Di celana, Bagai mana responya.. Ia hanya tersenyum Dengan penuh kasih, Selalu mengajari kita untuk berbuat baik kepada sesama, selalu menyuruh Untuk Menyayangi sesama,Ibu betapa besar Kasih sayang Mu
·         Doa Ibu Mudah terkabul
Allah akan merestui Kita jika Orang tua merestui Kita, Terutama Ibu kita, Do'a ibu Lebih mudah di Jawab Oleh Allah sungguh banyak sekali tanda-tanda dan kisah yang menceritakan betapa Manusia binasa karena Durhaka kepada Ibunya, Maka sayangilah Orang tua kita sebelum terlambat, Sebelum Liang Lahat mendekatinya Sebelum Tanah menguburkan Tubuh Hina kita, Jika kita belum sempat Berbakti kepada Ibu kita Almat Penyesalan seumur Hiduplah yang Akan Terjadi Didalam diri kita ini.
·         Syurga Di telapak Kaki Ibu
Ridho Allah ketika Kita sudah di Ridhoi Oleh ibu kita, Jadi jika Ibu kita belum meridhoi Kita maka Allah tidak akan meridoi kita, Walau sebaik apapun kita tetap saja tidak akan di Ridoi Allah.
bukan Berarti Syurga itu ada di telapak kakinya ibu Namun kita artikan Syurga itu Terletak pada Ridho pada perjalanan ibu kita, Maka dari itu sayangilah ibu sebagaimana ia menyayangi dan mengasihi Kita kala kita masih kecil, Ingatlah jasanya yang tak terhingga, Igatlah saat ia Menangis terisak saat kita Jatuh sakit tak berdaya, Ingat saat ia mengecup kita dengan mesra membisikan kata-kata Perhatianya, Oh Ibu engkau Adalah Syurgaku
Baca Juga artikel Dari ilmuini sebelumnya Macam macam Panggilan sayang
·         Kasih Sayang Ibu
Saat kau berumur 1 tahun, dia menyuapi dan memandikanmu.
Sebagai balasannya, kau menangis sepanjang malam.
Saat kau berumur 2 tahun, dia mengajarimu bagaimana cara berjalan.
Sebagai balasannya, kau kabur saat dia memanggilmu.
Saat kau berumur 3 tahun, dia memasakkan semua makananmu dengan kasih sayang.
Sebagai balasannya, kau buang piring berisi makanan ke lantai.
Saat kau berumur 4 tahun, dia memberimu pensil berwarna.
Sebagai balasannya, kau coret-coret dinding rumah dan meja makan.

Saat kau berumur 5 tahun, dia membelikanmu pakaian-pakaian yang mahal dan indah.
Sebagai balasannya, kau memakainya untuk bermain di kubangan lumpur dekat rumah.
Saat kau berumur 6 tahun, dia mengantarmu pergi ke sekolah.
Sebagai balasannya, kau berteriak."NGGAK MAU!!"
Saat kau berumur 7 tahun, dia membelikanmu bola.
Sebagai balasannya, kau lemparkan bola ke jendela tetangga.
Saat kau berumur 8 tahun, dia memberimu es krim.
Sebagai balasannya, kau tumpahkan hingga mengotori seluruh bajumu.
Saat kau berumur 9 tahun, dia membayar mahal untuk kursus bahasamu.
Sebagai balasannya, kau sering bolos dan sama sekali tidak pernah berlatih.
Saat kau berumur 10 tahun, dia mengantarmu ke mana saja, dari kolam renang hingga pesta ulang tahun.
Sebagai balasannya, kau melompat keluar mobil tanpa memberi salam.
Saat kau berumur 11 tahun, dia mengantar kau dan teman-temanmu ke bioskop.
Sebagai balasannya, kau minta dia duduk di baris lain.
Saat kau berumur 12 tahun, dia melarangmu untuk melihat acara TV khusus orang dewasa.
Sebagai balasannya, kau tunggu sampai dia di keluar rumah.
Saat kau berumur 13 tahun, dia menyarankanmu untuk memotong rambut, karena sudah waktunya.
Sebagai balasannya, kau katakan dia tidak tahu mode.
Saat kau berumur 14 tahun, dia membayar biaya untuk kempingmu selama sebulan liburan.
Sebagai balasannya, kau tak pernah meneleponnya.
Saat kau berumur 15 tahun, dia pulang kerja ingin memelukmu.
Sebagai balasannya, kau kunci pintu kamarmu.
Saat kau berumur 16 tahun, dia ajari kau mengemudi mobilnya.
Sebagai balasannya, kau pakai mobilnya setiap ada kesempatan tanpa peduli kepentingannya.
Saat kau berumur 17 tahun, dia sedang menunggu telepon yang penting.
Sebagai balasannya, kau pakai telepon nonstop semalaman.
Saat kau berumur 18 tahun, dia menangis terharu ketika kau lulus SMA.
Sebagai balasannya, kau berpesta dengan temanmu hingga pagi.
Saat kau berumur 19 tahun, dia membayar biaya kuliahmu dan mengantarmu ke kampus pada hari pertama.
Sebagai balasannya, kau minta diturunkan jauh dari pintu gerbang agar kau tidak malu di depan teman-temanmu.
Saat kau berumur 20 tahun, dia bertanya, "Dari mana saja seharian ini?"
Sebagai balasannya, kau jawab,"Ah Ibu cerewet amat sih, ingin tahu urusan orang!"
Saat kau berumur 21 tahun, dia menyarankan satu pekerjaan yang bagus untuk karirmu di masa depan.
Sebagai balasannya, kau katakan,"Aku tidak ingin seperti Ibu."
Saat kau berumur 22 tahun, dia memelukmu dengan haru saat kau lulus perguruan tinggi.
Sebagai balasannya, kau tanya dia kapan kau bisa ke Bali.

Saat kau berumur 23 tahun, dia membelikanmu 1 set furniture untuk rumah barumu.
Sebagai balasannya, kau ceritakan pada temanmu betapa jeleknya furniture itu.
Saat kau berumur 24 tahun, dia bertemu dengan tunanganmu dan bertanya tentang rencananya di masa depan.
Sebagai balasannya, kau mengeluh,"Aduuh, bagaimana Ibu ini, kok bertanya seperti itu?"
Saat kau berumur 25 tahun, dia mambantumu membiayai penikahanmu.
Sebagai balasannya, kau pindah ke kota lain yang jaraknya lebih dari 500 km.
Saat kau berumur 30 tahun, dia memberikan beberapa nasehat bagaimana merawat bayimu. Sebagai balasannya, kau katakan padanya,"Bu, sekarang jamannya sudah berbeda!"
Saat kau berumur 40 tahun, dia menelepon untuk memberitahukan pesta ulang tahun salah seorang kerabat.
Sebagai balasannya, kau jawab,"Bu, saya sibuk sekali, nggak ada waktu."
Saat kau berumur 50 tahun, dia sakit-sakitan sehingga memerlukan perawatanmu.
Sebagai balasannya, kau baca tentang pengaruh negatif orang tua yang menumpang tinggal di rumah anak-anaknya.
Dan hingga suatu hari, dia meninggal dengan tenang. Dan tiba-tiba kau teringat semua yang belum pernah kau lakukan, karena mereka datang menghantam HATI mu bagaikan palu godam.

0 komentar:

Posting Komentar

 

This Is My Story Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea